Rabu, 02 September 2015

AKSARA #5 (the lost feeling)





Satu hal yang harus benar-benar kau ketahui, wahai HatiSemua yang kita miliki hanyalah titipan.


Kita tak pernah bisa lepas dari kata kehilangan, wahai Hatiku, apapun itu, namun, seringkali kehilangan yang kita maksud hanyalah kehilangan-kehilangan kita dari hal-hal yang menyedihkan. Kita merasa kehilangan saat tiba-tiba saja sesuatu yang sangat kita sayangi tak lagi menjadi milik kita. Kita merasa kehilangan saat seseorang meninggalkan kita. Padahal tidak seperti itu, Hati. Suatu ketika kita seharusnya juga harus merasakan rasa kehilangan sakit, kehilangan kesedihan, dan bahkan kehilangan perasaan kehilangan itu sendiri. Kau tahu mengapa harus demikian? agar kita selalu ingat padaNya, Hati. Pemilik kita.

Seringkali kita melupakan hal sederhana ini, Hati,
Kita begitu terpuruk saat kehilangan sesuatu yang sempat kita 'miliki', padahal sesungguhnya sesuatu itu pun bukan milik kita. Kita tak memiliki apapun, Hati. Semuanya hanyalah titipan. Suatu saat kita akan merasakan kebahagiaan dan saat yang lain kita pasti akan merasakan kesedihan. 

Kau tahu mengapa kita diberi sebuah kata bernama 'kehilangan'? agar kita selalu bersyukur dan tetap mengingatNya di segala keadaan. Kita merasakan kehilangan yang mendalam pada sesuatu yang tak lagi menjadi milik kita agar kita selalu bersyukur atas apapun yang masih dititipan kepada kita. Menjaganya, merawatnya, dan menempatkan segala yang kita miliki di tempat yang baik dan benar. Memanfaatkannya dengan sebaik mungkin sebelum pada akhirnya kembali kepada pemiliknya yang abadi. Begitupun juga saat kita mendapatkan kebahagiaan, kehilangan rasa sakit, bahkan kehilangan perasaan hilang itu sendiri. Mengapa? agar kita selalu berhati-hati, sayang. Berhati-hati agar tak terlalu larut dalam kebahagiaan semu. Berhati-hati agar kita selalu ingat pada Illahi di saat dunia begitu indah gemerlapan. Berhati-hati agar kita tidak lupa bahwa suatu saat nanti akan tiba kembali masa saat semua itu menghilang dari genggaman kita.

Aku mengatakan ini padamu sebab perasaan kehilangan yang hebat menjadi salah satu tanda bahwa kita tidak siap. Tidak siap kehilangan, tidak siap melepaskan, tidak siap mengikhlaskan. Suatu saat nanti kita akan membahas kata ikhlas ini bersamaOleh karenanya, aku berharap engkau semakin kuat, Hati. Semakn kuat dalam menghadapi setiap kehilangan-kehilangan. Semakin ikhlas, sabar, dan tawakal terhadap semua yang sudah Allah gariskan dengan tinta emas di Lauhful MahfudzNya.

Tegarlah, Hatiku sayang. 
Jadilah hati yang kuat dan tegar. Layaknya pohon, tancapkanlah akar sedalam mungkin agar kuat menahan segala hempasan badai dan teruslah tumbuh, meluas, melapang, agar apapun yang akan kita hadapi nanti dapat menambah kesabaran kita, meningkatkan tawakal kita, dan meneguhkan iman kita kepadaNya.

0 comments:

Posting Komentar

Rabu, 02 September 2015

AKSARA #5 (the lost feeling)

Diposting oleh annisa ratu aqilah di 12.43



Satu hal yang harus benar-benar kau ketahui, wahai HatiSemua yang kita miliki hanyalah titipan.


Kita tak pernah bisa lepas dari kata kehilangan, wahai Hatiku, apapun itu, namun, seringkali kehilangan yang kita maksud hanyalah kehilangan-kehilangan kita dari hal-hal yang menyedihkan. Kita merasa kehilangan saat tiba-tiba saja sesuatu yang sangat kita sayangi tak lagi menjadi milik kita. Kita merasa kehilangan saat seseorang meninggalkan kita. Padahal tidak seperti itu, Hati. Suatu ketika kita seharusnya juga harus merasakan rasa kehilangan sakit, kehilangan kesedihan, dan bahkan kehilangan perasaan kehilangan itu sendiri. Kau tahu mengapa harus demikian? agar kita selalu ingat padaNya, Hati. Pemilik kita.

Seringkali kita melupakan hal sederhana ini, Hati,
Kita begitu terpuruk saat kehilangan sesuatu yang sempat kita 'miliki', padahal sesungguhnya sesuatu itu pun bukan milik kita. Kita tak memiliki apapun, Hati. Semuanya hanyalah titipan. Suatu saat kita akan merasakan kebahagiaan dan saat yang lain kita pasti akan merasakan kesedihan. 

Kau tahu mengapa kita diberi sebuah kata bernama 'kehilangan'? agar kita selalu bersyukur dan tetap mengingatNya di segala keadaan. Kita merasakan kehilangan yang mendalam pada sesuatu yang tak lagi menjadi milik kita agar kita selalu bersyukur atas apapun yang masih dititipan kepada kita. Menjaganya, merawatnya, dan menempatkan segala yang kita miliki di tempat yang baik dan benar. Memanfaatkannya dengan sebaik mungkin sebelum pada akhirnya kembali kepada pemiliknya yang abadi. Begitupun juga saat kita mendapatkan kebahagiaan, kehilangan rasa sakit, bahkan kehilangan perasaan hilang itu sendiri. Mengapa? agar kita selalu berhati-hati, sayang. Berhati-hati agar tak terlalu larut dalam kebahagiaan semu. Berhati-hati agar kita selalu ingat pada Illahi di saat dunia begitu indah gemerlapan. Berhati-hati agar kita tidak lupa bahwa suatu saat nanti akan tiba kembali masa saat semua itu menghilang dari genggaman kita.

Aku mengatakan ini padamu sebab perasaan kehilangan yang hebat menjadi salah satu tanda bahwa kita tidak siap. Tidak siap kehilangan, tidak siap melepaskan, tidak siap mengikhlaskan. Suatu saat nanti kita akan membahas kata ikhlas ini bersamaOleh karenanya, aku berharap engkau semakin kuat, Hati. Semakn kuat dalam menghadapi setiap kehilangan-kehilangan. Semakin ikhlas, sabar, dan tawakal terhadap semua yang sudah Allah gariskan dengan tinta emas di Lauhful MahfudzNya.

Tegarlah, Hatiku sayang. 
Jadilah hati yang kuat dan tegar. Layaknya pohon, tancapkanlah akar sedalam mungkin agar kuat menahan segala hempasan badai dan teruslah tumbuh, meluas, melapang, agar apapun yang akan kita hadapi nanti dapat menambah kesabaran kita, meningkatkan tawakal kita, dan meneguhkan iman kita kepadaNya.

0 komentar on "AKSARA #5 (the lost feeling)"

Posting Komentar

 

HANANIA MIRAI (hanami) Copyright © 2009 Flower Garden is Designed by Ipietoon blogger template for web hosting Flower Image by Dapino