Jangan bermain hati.
Hati bukan benda yang dengan mudah sembuh dari luka. Selalu berbekas. Selalu membekas.
Hati bukan benda yang dengan mudah sembuh dari luka. Selalu berbekas. Selalu membekas.
Jangan bermain hati.
hati bukan untuk bahan candaan, keisengan semata, atau hanya permainan kata.
hati bukan untuk bahan candaan, keisengan semata, atau hanya permainan kata.
Hati tidak sesederhana itu, tapi juga tak serumit yang kau pikirkan.
***
Apa kabar, Hati?
Tulisan ini untuk seseorang yang terluka hatinya karena cinta.
Tulisan ini untuk seseorang yang terluka hatinya karena cinta.
Selalu begitu bukan?
Cinta selalu menjadi kambing hitam atas sakit yang kalian derita.
Cinta selalu menjadi kambing hitam atas sakit yang kalian derita.
Masalahnya, cinta ini bukan cinta biasa. Bukan cinta kemarin sore yang hanya mengenal bahagia dan bahagia.
Cinta ini sudah tercatat di singgasana langit.
Gema suara janjinya telah menggetarkan alam raya.
Gema suara janjinya telah menggetarkan alam raya.
Cinta kali ini bukan cinta main-main, Hati.
Bukan cinta yang bisa diputus lalu nyambung lagi.
Bukan lagi tentang aku dan kamu, tapi tentang kita.
Bukan cinta yang bisa diputus lalu nyambung lagi.
Bukan lagi tentang aku dan kamu, tapi tentang kita.
***
Ada yang telah terluka, Hati.
Sudah mereda, tapi bekasnya masih terasa.
Sudah sembuh, tapi lukanya meninggalkan tanda.
Sudah dapat tersenyum, tapi di hatinya mulai tumbuh keraguan.
Sudah mereda, tapi bekasnya masih terasa.
Sudah sembuh, tapi lukanya meninggalkan tanda.
Sudah dapat tersenyum, tapi di hatinya mulai tumbuh keraguan.
***
Kemudian..
Aku menjadi takut, Hati.
Aku menjadi takut, Hati.
Takut bermain denganmu dan takut memberikanmu pada orang lain. Takut terluka dan membuat luka. Takut dikhianati dan tanpa sadar berkhianat. Takut jika langit marah telah kubuat kecewa.
Takut jika kamu mulai retak.
Dan tak dapat kembali ke tempat semula.
Dan tak dapat kembali ke tempat semula.
Patria,4216/923
0 comments:
Posting Komentar