Rabu, 02 September 2015

AKSARA #4 (the simplest of happiness)




Kepada hati...
Hari ini aku merangkai kata menjadi kalimat kemudian menjadi bait dan akhirnya sebuah coretan. mengapa? karena aku ingin mengungkapkan kebahagiaan hari ini yang kudapatkan walaupun di tengah kondisi yang lemah sekalipun.

Aku sangat mencintai setiap detik yang terlewat hingga hari ini, Hati, walaupun itu hanya terbatas ruang berdinding sempit yang mengurungku beberapa hari. Aku bahagia, bahagia atas semua yang Tuhan berikan, bahagia atas sedih dan nestapa ini, bahagia atas pertengkaran, bahagia atas senyum, dan juga nafas ini. Kebahagiaan  maupun kesedihan yang kita rasakan sampai detik ini menandakan aku masih hidup, alhamdulillah, Allah masih memberiku kehidupan, masih menitipkanmu pada tubuhku, masih meng'hidup'kanmu, sehingga aku masih bisa merasakan semua perasaan ini

Hati, kita tak bisa menyalahkan sedih, karena dengan begitu kita dapat lebih menghargai kebahagiaan, kita pun tak bisa menyesali pertengkaran, karena dengan itu kita belajar untuk lebih dewasa dan sabar. Kita seharusnya bahagia dengan hari ini dengan waktu yang terlihat berjalan cepat namun sangat hangat memeluk kita erat. Kita bisa merasakan kehangatan dinding melindungi tubuh ini dari angin, dinginnya hujan, dan panasnya sengatan mentari. Syukurku masih dapat berteduh di sini karena banyak yang bahkan tak dapat merasakan nikmat ini. Bukankah semua ini hal sederhana, Hati?

Hidup terlalu indah untuk disesali. Hidup terlalu singkat untuk hanya kita isi dengan keluh. Terlalu banyak h al-hal yang tertulis tentang semua mimpi-mimpi kita belum terengkuh. Bahagia itu dekat, Hati. Sangat dekat sampai seringkali kita lupa semua itu kebahagiaan. Kebahagiaan itu dekat, Hati. Semakin dekat dan selalu dekat apabila seluruh hidup kita senantiasa mendekat pada Sang Maha Segala Maha, Allah SWT.

: Sudahkah kita bersyukur, Hati?

0 comments:

Posting Komentar

Rabu, 02 September 2015

AKSARA #4 (the simplest of happiness)

Diposting oleh annisa ratu aqilah di 12.40


Kepada hati...
Hari ini aku merangkai kata menjadi kalimat kemudian menjadi bait dan akhirnya sebuah coretan. mengapa? karena aku ingin mengungkapkan kebahagiaan hari ini yang kudapatkan walaupun di tengah kondisi yang lemah sekalipun.

Aku sangat mencintai setiap detik yang terlewat hingga hari ini, Hati, walaupun itu hanya terbatas ruang berdinding sempit yang mengurungku beberapa hari. Aku bahagia, bahagia atas semua yang Tuhan berikan, bahagia atas sedih dan nestapa ini, bahagia atas pertengkaran, bahagia atas senyum, dan juga nafas ini. Kebahagiaan  maupun kesedihan yang kita rasakan sampai detik ini menandakan aku masih hidup, alhamdulillah, Allah masih memberiku kehidupan, masih menitipkanmu pada tubuhku, masih meng'hidup'kanmu, sehingga aku masih bisa merasakan semua perasaan ini

Hati, kita tak bisa menyalahkan sedih, karena dengan begitu kita dapat lebih menghargai kebahagiaan, kita pun tak bisa menyesali pertengkaran, karena dengan itu kita belajar untuk lebih dewasa dan sabar. Kita seharusnya bahagia dengan hari ini dengan waktu yang terlihat berjalan cepat namun sangat hangat memeluk kita erat. Kita bisa merasakan kehangatan dinding melindungi tubuh ini dari angin, dinginnya hujan, dan panasnya sengatan mentari. Syukurku masih dapat berteduh di sini karena banyak yang bahkan tak dapat merasakan nikmat ini. Bukankah semua ini hal sederhana, Hati?

Hidup terlalu indah untuk disesali. Hidup terlalu singkat untuk hanya kita isi dengan keluh. Terlalu banyak h al-hal yang tertulis tentang semua mimpi-mimpi kita belum terengkuh. Bahagia itu dekat, Hati. Sangat dekat sampai seringkali kita lupa semua itu kebahagiaan. Kebahagiaan itu dekat, Hati. Semakin dekat dan selalu dekat apabila seluruh hidup kita senantiasa mendekat pada Sang Maha Segala Maha, Allah SWT.

: Sudahkah kita bersyukur, Hati?

0 komentar on "AKSARA #4 (the simplest of happiness)"

Posting Komentar

 

HANANIA MIRAI (hanami) Copyright © 2009 Flower Garden is Designed by Ipietoon blogger template for web hosting Flower Image by Dapino