Rabu, 03 Februari 2016

AOZORA (4) virus


Bukan waktu yang memberikan kesempatan. Bukan tempat yang akhirnya mempertemukan. Kita hanya terjebak pada pikiran kita sendiri. Termasuk aku yang kemudian mengartikan pandangan dan tutur katamu.

***

Bukan waktu yang harus kusalahkan. Bukan tempat yang tak seharusnya kudatangi. Bukan masalah aku harus bagaimana seharusnya, dan juga bukan sebuah penyesalan dan ungkapan kata seandainya. Hatiku saja yang lemah. Memberi kesempatan pikiran untuk mengartikan sikapmu dengan salah. Kamu menganggapnya biasa, aku menganggapnya istimewa. Kamu mengingatnya, aku kira hanya padaku satu-satunya. Kamu tersenyum, aku menyangka hanya untuk aku saja. Semuanya karena aku sendiri. Aku yang tak kuat menahan diri.

Kesalahan otak dan hati yang terulang. Hari-hari yang seolah menjadi grup sorak gembira. Tempat yang selalu saja bertemu, dan khayalanku yang semakin akut, menyangka semuanya terjadi karena memang begitulah kita seharusnya, suatu saat nanti mungkin saja kita bersama.

Mungkin.

Suatu saat kita bersama.

Tapi aku lupa untuk mengkhayalkan jika suatu saat nanti kita justru tak pernah lagi berjumpa.

***

dan kamu tak juga menyadari.

atau mengkhayalkan hal yang sama.

atau... mungkin saja kau juga begitu, hanya aku saja yang tak tahu.

Namun seharusnya kamu tak boleh saja berdiam. Kamu harusnya bergerak cepat. Sangat cepat. Lebih cepat dari degupan jantungku, lebih cepat dari daya khayalanku.

Karena semakin lama aku menunggu, khayalanku makin gila. Kamu tahu artinya? aku sudah salah jatuh cinta.

***

Sekarang, setelah waktu dan tempat berulang kali memberi kita kesempatan untuk membuktikan hati. Aku mengira, hanya aku yang selama ini menanti. Kamu tidak.

***

atau kamu sebenarnya sudah sangat dekat?

***

beri aku sinyal atau pertanda, supaya aku tak terlarut menumpuk asa.

0 comments:

Posting Komentar

Rabu, 03 Februari 2016

AOZORA (4) virus

Diposting oleh annisa ratu aqilah di 18.43

Bukan waktu yang memberikan kesempatan. Bukan tempat yang akhirnya mempertemukan. Kita hanya terjebak pada pikiran kita sendiri. Termasuk aku yang kemudian mengartikan pandangan dan tutur katamu.

***

Bukan waktu yang harus kusalahkan. Bukan tempat yang tak seharusnya kudatangi. Bukan masalah aku harus bagaimana seharusnya, dan juga bukan sebuah penyesalan dan ungkapan kata seandainya. Hatiku saja yang lemah. Memberi kesempatan pikiran untuk mengartikan sikapmu dengan salah. Kamu menganggapnya biasa, aku menganggapnya istimewa. Kamu mengingatnya, aku kira hanya padaku satu-satunya. Kamu tersenyum, aku menyangka hanya untuk aku saja. Semuanya karena aku sendiri. Aku yang tak kuat menahan diri.

Kesalahan otak dan hati yang terulang. Hari-hari yang seolah menjadi grup sorak gembira. Tempat yang selalu saja bertemu, dan khayalanku yang semakin akut, menyangka semuanya terjadi karena memang begitulah kita seharusnya, suatu saat nanti mungkin saja kita bersama.

Mungkin.

Suatu saat kita bersama.

Tapi aku lupa untuk mengkhayalkan jika suatu saat nanti kita justru tak pernah lagi berjumpa.

***

dan kamu tak juga menyadari.

atau mengkhayalkan hal yang sama.

atau... mungkin saja kau juga begitu, hanya aku saja yang tak tahu.

Namun seharusnya kamu tak boleh saja berdiam. Kamu harusnya bergerak cepat. Sangat cepat. Lebih cepat dari degupan jantungku, lebih cepat dari daya khayalanku.

Karena semakin lama aku menunggu, khayalanku makin gila. Kamu tahu artinya? aku sudah salah jatuh cinta.

***

Sekarang, setelah waktu dan tempat berulang kali memberi kita kesempatan untuk membuktikan hati. Aku mengira, hanya aku yang selama ini menanti. Kamu tidak.

***

atau kamu sebenarnya sudah sangat dekat?

***

beri aku sinyal atau pertanda, supaya aku tak terlarut menumpuk asa.

0 komentar on "AOZORA (4) virus"

Posting Komentar

 

HANANIA MIRAI (hanami) Copyright © 2009 Flower Garden is Designed by Ipietoon blogger template for web hosting Flower Image by Dapino