Rabu, 02 September 2015

AKSARA #3 (unsteady heart)


Inilah rasa. Tak perlu mengudara, hanya butuh selalu kau jaga, di hatimu.

Ada satu hal yang perlu kau tahu, Hati.
      : Menjagamu untuk tetap utuh tak tersentuh itu sangat sulit.

***

Semua bermula ketika engkau telah tumbuh 'dewasa' sepertiku. Ruang hatimu yang semula hanya berisi hal-hal sederhana semakin merumit. Engkau meluas dan 'rakus'. Semua hal baru masuk dalam ruang-ruang kosong yang kau punya, sedangkan aku, aku yang sama sepertimu---takjub dengan segala hal yang baru---pun ikut tergoda untuk mencoba semuanya.

Kita wajib bersyukur, Hati.
Allah selalu menjaga kita, meskipun seringkali langkah kaki kita tergelincir, bahkan tersesat dalam labirin-labirin asing, pada akhirnya kita masih diberi kesempatan---dan masih selalu diberi kesempatan---untuk kembali. Masih ada getaran-getaran dengan frekeunsi kecil yang tak pernah bosan untuk mengajak kita kembali kepadaNya. Kita seharusnya berdoa agar frekuensi ini semakin kuat, bukan justru melemah dan menghilang. Kita seharusnya bersyukur, dengan semua kenakalan, ketidakpatuhan, dan kekhilafan kita, Allah tetap memberikan cintaNya. 

Cinta.
Berbicara denganmu selalu membuatku ingat dengan satu kata ini. Konon katanya, engkau sangat peka sekali dengan kata ini. Sayangnya, kata ini pula yang kemudian menjadi hal yang paling rumit untuk dapat kita jelaskan. 

Cinta tidak sesempit pikiran kita, Hati. Bukan semata-mata segala hal yang telah kita masukkan di ruang-ruang itu, sebab pada kenyataannya, cinta hanya terdiri dari satu muara, satu muara yang kekal. Ya, Pemilik kita. Seharusnya cinta kita bermuara kepadaNya, Hati.
Seharusnya.

Aku katakan 'seharusnya' karena pada kenyataannya cinta yang kita punya seringkali tersesat. Inilah sulitnya, Hati. Sulit sekali membuatmu mencintai satu hal. Satu hal yang pasti dan abadi. 


***
Sejatinya rasa tiada perlu kaulepas ke udara
sebab ia kan mengembara entah kemana.Genggam saja dengan erat agar terus saja dekat.Nanti, kita akan membawanya ke jalan penuh cahaya.: bersama ke surgaNya.

Engkau pasti tahu apa yang kumaksud, Hati. Ini bukan suatu hal yang asing, bukan suatu masalah untuk mereka selain kita berdua. Ini masalah kita, Hati. Masalah tersulit kita. Masalah saat kita tidak bisa saling menjaga dengan kuat apa yang seharusnya utuh tak tersentuh sampai tiba saat yang tepat untuk kita rengkuh.

0 comments:

Posting Komentar

Rabu, 02 September 2015

AKSARA #3 (unsteady heart)

Diposting oleh annisa ratu aqilah di 12.37
Inilah rasa. Tak perlu mengudara, hanya butuh selalu kau jaga, di hatimu.

Ada satu hal yang perlu kau tahu, Hati.
      : Menjagamu untuk tetap utuh tak tersentuh itu sangat sulit.

***

Semua bermula ketika engkau telah tumbuh 'dewasa' sepertiku. Ruang hatimu yang semula hanya berisi hal-hal sederhana semakin merumit. Engkau meluas dan 'rakus'. Semua hal baru masuk dalam ruang-ruang kosong yang kau punya, sedangkan aku, aku yang sama sepertimu---takjub dengan segala hal yang baru---pun ikut tergoda untuk mencoba semuanya.

Kita wajib bersyukur, Hati.
Allah selalu menjaga kita, meskipun seringkali langkah kaki kita tergelincir, bahkan tersesat dalam labirin-labirin asing, pada akhirnya kita masih diberi kesempatan---dan masih selalu diberi kesempatan---untuk kembali. Masih ada getaran-getaran dengan frekeunsi kecil yang tak pernah bosan untuk mengajak kita kembali kepadaNya. Kita seharusnya berdoa agar frekuensi ini semakin kuat, bukan justru melemah dan menghilang. Kita seharusnya bersyukur, dengan semua kenakalan, ketidakpatuhan, dan kekhilafan kita, Allah tetap memberikan cintaNya. 

Cinta.
Berbicara denganmu selalu membuatku ingat dengan satu kata ini. Konon katanya, engkau sangat peka sekali dengan kata ini. Sayangnya, kata ini pula yang kemudian menjadi hal yang paling rumit untuk dapat kita jelaskan. 

Cinta tidak sesempit pikiran kita, Hati. Bukan semata-mata segala hal yang telah kita masukkan di ruang-ruang itu, sebab pada kenyataannya, cinta hanya terdiri dari satu muara, satu muara yang kekal. Ya, Pemilik kita. Seharusnya cinta kita bermuara kepadaNya, Hati.
Seharusnya.

Aku katakan 'seharusnya' karena pada kenyataannya cinta yang kita punya seringkali tersesat. Inilah sulitnya, Hati. Sulit sekali membuatmu mencintai satu hal. Satu hal yang pasti dan abadi. 


***
Sejatinya rasa tiada perlu kaulepas ke udara
sebab ia kan mengembara entah kemana.Genggam saja dengan erat agar terus saja dekat.Nanti, kita akan membawanya ke jalan penuh cahaya.: bersama ke surgaNya.

Engkau pasti tahu apa yang kumaksud, Hati. Ini bukan suatu hal yang asing, bukan suatu masalah untuk mereka selain kita berdua. Ini masalah kita, Hati. Masalah tersulit kita. Masalah saat kita tidak bisa saling menjaga dengan kuat apa yang seharusnya utuh tak tersentuh sampai tiba saat yang tepat untuk kita rengkuh.

0 komentar on "AKSARA #3 (unsteady heart)"

Posting Komentar

 

HANANIA MIRAI (hanami) Copyright © 2009 Flower Garden is Designed by Ipietoon blogger template for web hosting Flower Image by Dapino